Pendekatan Otoriter Dalam Manajemen Kelas

Terdapat beberapa pengertian  menurut ahli terkait pendekatan manajemen kelas otoriter, diantaranya :

1. Pendekatan Otoriter Menurut Rasdi
Menurut Rasdi (2000: 41-43) Pendekatan otoriter memandang bahwa manajerial kelas sebagai suatu pendekatan pengendalian perilaku peserta didik oleh guru. Pendekatan ini menempatkan guru dalam peranan menciptakan dan memelihara ketertiban di kelas dengan menggunakan strategi pengendalian. Tujuan guru yang utama ialah mengendalikan perilaku peserta didik. Guru bertanggung jawab mengendalikan perilaku peserta didik karena gurulah paling mengetahui dan berurusan dengan peserta didik. Tugas ini sering dilakukan guru dengan menciptakan dan menajalankan peraturan dan hukuman.

Pendekatan otoriter janganlah dipandang sebagai strategi yang bersifat mengintimidasi. Guru yang mempraktekkan pendekatan ototriter tidak mamaksakan kepatuhan, merendahkan peserta didik, dan tidak bertindak kasar. Guru otoriter bertindak untuk kepentingan perserta didik dengan menerapkan disiplin yang tegas.
Menurut M. Entang dan T. Raka Joni  (1983: 32-33) Pendekatan otoriter menawarkan lima strategi yang dapat diterapkan dalam manajemen kelas yaitu:

  • Menciptakan dan menegakkan peraturan adalah kegiatan guru menggariskan pembatasan-pembatasan dengan memberitahukan kepada peserta didik yang apa yang diharapkan dan nmengapa hal tersebut diperlukan. Peraturan merupakan pedoman yang diformalkan yang menggamabarkan perilaku yang dibenarkan dan yang tidak dibenarkan. Maksud peraturan itu adalah menuntun dan membatasi perilaku pesera didik. 
  • Memberikan perintah, pengarahan, dan pesan adalah strategi cara guru dalam mengendalikan perilaku peserta didik agar peserta didik melakukan sesuatu yang diinginkan guru. Perintah, pengarahan, dan pesan adalah sesuatu cara yang sesuai dan sempurna dalam mengendalikan perilaku didik, dan bahkan strategi ini tidak dianggap sebagai sesuatu yang bersifat menguhukum. 

2. Pendekatan Otoriter menurut Maman
Menurut Maman (2001: 45-47) Pendekatan ini memandang bahwa manajemen kelas adalah proses mengendalikan perilaku peserta didik dalam posisis ini. Dalam pendekatan ini, peranan guru adalah mengembangkan dan memelihara aturan atau disiplin didalam kelas. Pendekatan otoriter atau memaksakan kehendak. Memandang bahwa manajemen kelas sebagai suatu pendekatan pengendalian perilaku peserta didik oleh guru. Dalam pendekatan ini, guru menempatkan peranan menciptakan dan memelihara ketertiban kelas dengan menggunakan strategi pengendalian. Tujuannya adalah mengendalikan perilaku pesera didik, serta guru bertanggung jawab mengendalikan perilaku peserta didik karena guru yang paling mengetahui dan berurusan dengan peserta didik.
Menurut Emmer (2011: 55-56) Bila timbul masalah yang merusak ketertiban atau kedisiplinan kelas, maka perlu adanya pendekatan:
a. Perintah dan larangan
Pendekatan ini tampak mudah, namun kenyataan kurang mantap dalam pelaksanaan. Baik perintah maupun larangan dapat diterapkan atas dasar generalisasi masalah-masalah pengelolaan kelas tertentu. Jangkauan tindakan ini hanya terbatas pada masalah-masalah yang timbul sewaktu-waktu saja, sehingga kemungkinan timbulnya masalah pada masa mendatang kurang dapat dicegah atau ditanggulangi secara tepat. Kesulitan lain bahwa pendekatan perintah dan larangan itu bersifat “resep”, karena kalau resep yang berupa perintah atau larangan itu gagal maka pengajaran sulit untuk menghadapi masalah yang dihadapi
.
b. Penekanan dan penguasaan
Pendekatan penekanan dan penguasaan ini banyak mementingkan diri pengajar sendiri seirama dengan pendekatan pertama, pengajar banyak memerintah, mengomel dan memarahi. Seiring pula dalam melakukan pendekatan dengan memakai pengaruh orang-orang yang berkuasa. Semua contoh pendekatan demikian bersifat otoriter atau berkuasa atas diri orang lain. Bila dalam menghadapi masalah pengelolaan kelas kita menggunakan pendekatan penguasaan dan penekanan ini maka memungkinkan pembelajaran diam, tertib karena takut dan tertekan hatinya. Bagi pelajar pendekatan penguasaan dan penekanan ini berarti memaksakan kehendak orang lain. Sehingga tahap toleransinya kurang terbina.

c. Penghukuman dan pengancaman
Pendekatan penghukuman muncul dalam berbagai bentuk tingkah laku antara lain penghukuman dengan kekerasan, dengan larangan bahkan pengusiran. Menghardik atau menghentak dengan kata-kata yang kasar, mecemooh menertawakai: atau menghukum seseorang di depan pembelajar, memaksa pembelajar untuk meminta maaf. Memaksa dengan tuntutan tertentu, bahkan dengan ancaman-ancaman.  Pada umumnya tindakan otoriter kurang menguntungkan, hasilnya berupa tingkah laku atau pemecahan sementara. Sementara tersebut belum menjangkau inti permasalahan yang sebenarnya. Melainkan baru menjangkau gejala-gejala yang muncul dipermukaan belaka.

3. Pendekatan Otoriter menurut Djamarah
Pendekatan otoriter memandang bahwa manajerial kelas sebagai suatu pendekatan pengendalian perilaku pesrta didik oleh guru. Pendekatan ini menempatkan guru dalam peranan menciptakan dan memlihara ketertiban di kelas dengan menggunakan strategi pengendalian. Tujuan guru yang utama ialah mengendalikan perilaku peserta didik. Guru bertanggung jawab mengendalikan perilaku peserta didik. Karena gurulah yang paling mengertahui dan berurusan dengan peserta didik. Tugas ini sering dilakukan guru dengan menciptakan dan menjalankan peraturan dan hukuman.

Kelemahan :
Pendekatan otoriter janganlah dipandang sebagai strategi yang bersifat mengitimidasi. Guru yang mempraktekkan pendekatan otoriter tidak memaksakan, kepatauhan, merendahkan peserta didik, dan tidak bertindak kasar. Guru otoriter bertindak untuk kepentingan peserta didik dengan menerapkan disiplin yang tegas. Pendekatan ini kurang mantap dalam pelaksanaan baik perintah maupun larangan dapat diterapkan atas dasar generalisasi masalah-masalah pengelolaan kelas tertentu.

Kelebihan :
Pendekatan otoriter menawarkan lima strategi yang dapat diterpkan dalam memanajemen lima strategi yang dapat diterapkan dalam memanajemeni kelas yaitu :

  • Menetapkan dan menegakkan peraturan.
  • Memberikan perintah, pengarahan, dan pesan. 
  • Menggunakan teguran. 
  • Menggunakan pengendalian dengan mendektai. 
  • Menggunakan pemisahan dan pengucilan.

Otoriter adalah pengelolaan kelas sebagai proses untuk mengontrol tingkah laku siswa kearah disiplin, bila timbul masalah-masalah yang merusak kediplinan dan ketertiban kelas maka menggunakan pendekatan perintah dan larangan, penekanan dan penguasaan, penghukuman dan pengamcaman.

Share this :

Teacher - Vaper - Adventure Follow IG @mhiqbaal // @xmhiqbaal

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔